Dua Tahun Kemudian

Hai j'ai, 
Sudah dua tahun semenjak aku menulis sesuatu disini. Banyak yang terjadi selama dua tahun ini. apakah aku menghilang karena patah hati? Hei, aku mungkin tidak pernah menulis disini selama dua tahun tapi terkadang aku masih melihatmu. Terkadang aku masih membaca puisi rindu itu. seperti hari ini. Jangan salah paham, aku sudah baik-baik saja. Ah, aku belum menceritakan kabar terbaru darinya ya? Dua tahun ini banyak yang terjadi padaku. Banyak hal-hal yang belum sempat aku tulis di sini. Hari ini aku ingin melengkapi lini masa ku yang hilang selama dua tahun ini.

Akhir Puisi Rindu

Satu pesan singkat darimu malam tadi
mengusik kembali pandora di sudut hati
tentang rindu tak bertepi
tentang rasa yang kumiliki
satu pesan itu
yang mungkin tak berarti bagimu
menggoyahkan kalbu yang meragu..

Kemudian aku bertemu dengan laki-laki yang selalu ada dalam setiap puisi rinduku untuk

Sebuah Puisi Tentang Kamu dan Rindu

Rindu itu pengap
saat ia terkurung dalam sekat
terbendung dalam ruang gelap

Pandora

Ada seseorang yang tidak pernah bisa terbaca isi hati dan pikirannya. dia dekat tapi tidak terjangkau. Terlalu lelah untuk terus menyesuaikan diri dengannya.

Aku hidup dengannya seumur hidupku. dia adalah lelaki pertama yang aku jumpai di dunia ini. dia adalah laki-laki pertama dalam hidupku.

Obrolan Sore Tadi

Setelah sekian lama, akhirnya saya mendengar cerita itu. Cerita yang selama ini hanya bisa saya terka. Apakah begini, apakah begitu. Cerita itu mengalir senja tadi seiring dengan tegukan secangkir latte.

Aku Rindu Dia

Ah, ibu..
aku rindu, rindu tentang dia
aku rindu bicara dengannya
aku rindu sekedar berbagi senyum dengannya.

Tentang Kamu

buku
senja
hujan
dan lolipop

apa kamu masih mengingatnya?
Aku masih menyimpannya di tempat rahasia,

You changed, dear.
And that is painful