Senin, 05 Oktober 2015

Surat Terakhir Untuk Ibu

Ananda tidak pernah menyangka akan menuliskan hal seperti ini. Tapi inilah adanya ibu, Ibu akhirnya pulang ke tempat penuh kedamaian. Ini surat dariku untukmu, mungkin surat pertama yang tidak pernah bisa kau baca dan tentu saja ini surat terakhir untukmu. meski ini bukan curahan terakhir ananda tentangmu..

Ananda kirimkan peluk rindu ananda untukmu ibu...



Hari ke 1

ibu, ibuku sayang...
kemarin akhirnya ibunda pulang
ke tempat asal ibunda,
ananda yang selalu bertanya tanya tentang rasa kehilangan
jadi merasakan yang sebenarnya,
seperti inikah ibu? 
seperti inikah apa yang kau rasakan ketika orang2 tersayangmu pergi?
ibundaku sayang..
ananda lega karna ibu tidak perlu memakan semua obat itu lagi,
ibunda tidak perlu kesusahan menahan sakit lagi.
ibunda, ibundaku sayang..
kata orang, ananda tidak boleh menangis supaya ibu bisa pulang dengan tenang
ibundaku sayang..
aku tidak bisa berjanji untuk tidak menangis. aku pasti menangis ibu.. aku pasti menangis karena aku merindukanmu. 
merindukan telpon darimu, merindukan saat saat kita tertawa, saat kita marah, saat aku menemani kesakitanmu.
ibundaku sayang..
akhirnya aku kehilangan dirimu, kehilangan orang yang menungguku pulang bekerja
orang yang menelponku saat jam kerja,
orang yang memarahiku karna pulang telat,
orang yang mencicipi masakanku,
orang yang menertawai dengkuranku,
orang yang melahirkanku,
orang yang selalu mengkhawatirkanku
dan orang yang menyayangiku segenap hidupnya.
lihatkan bunda? aku mungkin hanya kehilangan satu orang, tapi aku kehilangan banyak hal.
dan ibu, saat ini aku menangis. jadi aku sungguh tidak bisa berjanji untuk tidak menangis.
ibu, ibundaku sayang..
hari ini aku mengantarkanmu pulang
ke tanah kelahiranmu
tempat yang membuatmu marah
tempat yang membuatmu kecewa
tapi aku yakin itu semua karna ibu teramat sangat merindukannya.
aku menidurkanmu ibu..
di haribaan tanah kelahiranmu
disebelah orang orang yang ibu bilang selalu membuatmu kecewa
tapi aku yakin itu semua karna ibu sangat merindukan mereka.
ya, ibu merindukan mereka. ibu merindukan tempat itu.
maka izinkanlah ananda untuk mengantarmu pulang ke tempat tersebut. 
ibu, ibundaku sayang..
kewajibanku terhadap raga mu mungkin selesai, 
tapi ibunda.. kewajibanku sebagai anak justru baru dimulai sekarang.
aku tidak yakin apakah aku anak soleh atau bukan. tapi aku pasti akan selalu mendoakanmu disetiap sholatku.
terakhir ibunda, ananda juga ingin menyampaikan bahwa ananda tidak kekurangan kasih sayang dari orang orang di sekitar ananda. jadi ibunda tidak perlu khawatir lagi. pulanglah dengan tenang ibunda, pulanglah dengan hati lapang.
ananda sampaikan peluk cium hangat terakhir ananda untuk ibunda.
Tasikmalaya, 21 sept 2015


Hari ke 3

ibu, hari ini ananda pulang..
pulang ke rumah yang didalamnya tidak ada lagi kasih sayang mu,
tidak ada lagi omelan
tidak ada lagi tawa bersamamu
aghhhh, aku pasti akan merindukannya.
bahkan sekarang pun, aku sudah rindu.
ananda tenang ibunda..
ananda telah mengantarkanmu ke tanah kelahiran yang selama ini ibu rindukan. di tengah keluarga yang mungkin jarang bertemu, tapi kasih sayangnya kepadamu tidak perlu ananda ragukan.
ibu, ananda mungkin kehilangan kasih sayang terbesar darimu. tapi serpihan serpihan kasih sayang dari orang disekitarku, itu lebih dari cukup untuk menemaniku menjalani masa depan. terima kasih ibunda.. ibu telah menyiapkan semua ini untukku, ibu meninggalkan begitu banyak orang yang menyayangiku.
ananda akan berusaha untuk semakin kuat, saat ini ananda hanya belum terbiasa.
ibunda sudah bisa tenang, jangan khawatirkan ananda lagi. ananda akan segera membiasakan diri..
teriring doa untukmu ibunda,

ananda yang teramat menyayangimu.

Tasikmalaya, 23 september 2015


Hari ke 5

ibunda, bagaimana kabarmu disana?
ananda selalu memohon kepada Pemilikmu agar ibu diterima disisiNya di tempat yang baik, diampuni segala kesalahan, diringankan siksa kubur, dijauhkan dari api neraka dan dipermudah jalan menuju surga. 
ananda tidak tahu, apakah ananda termasuk anak soleh yang doanya akan sampai kepadamu atau bukan, ananda hanya akan terus melakukannya supaya ananda memiliki kepercayaan untuk hidup. ya ibu, setelah ibunda pergi.. bukan merana, tapi ananda seperti kehilangan separuh tenaga untuk berjalan. ananda yang sering mengeluh tidak memiliki semangat, sekarang baru faham seperti apa kehilangan semangat yang sesungguhnya. ibu, ibuku sayang.. ibundalah sesungguhnya sumber semangat aku selama ini..
ibu, ibuku sayang.. 
minggu ini aku mengalami banyak hal. yang semuanya aku lewati tanpa ibu.. kemarin lusa, aku melewati malam takbir pertama tanpa ibu. kemarin aku melewati idul adha pertama tanpa ibu. dan hari ini ibu.. ananda melewati ulang tahun pertama tanpa ibu. tahun kemarin aku masih mendapat pelukanmu saat ulang tahunku. terima kasih ibu, atas semua pelukanmu selama ini. hari ini hari pertama aku pergi kerja setelah masa berkabungku. ya allah ya rabb.. seperti inikah sesungguhnya kehampaan? ananda selalu menunggu telpon darimu setiap hari ibu, tapi hari ini telpon itu tidak pernah berdering. tidak ada yang menanyakan apa yang ananda makan hari ini, tidak ada yang menanyakan kapan ananda pulang, tidak ada yang menanyakan ananda sedang apa dan dimana. ibu.. ibu.. ibu.. bagaimana ini? ananda merasa sepi dan terasing. ibu, hari ini ananda menangis lagi. maaf, maaf ibu.. ananda mungkin mendapatkan banyak perhatian dari orang-orang disekeliling ananda, tapi rasanya berbeda ibu.. ananda hanya ingin pelukan ibunda hari ini. hanya pelukan. 

ibunda, ananda kirim peluk cium ananda untukmu..

bandung, 25 september 2015


Hari ke 7

ibundaku sayang..
hari ini hari terakhir tahlil di rumah, ibu. rumah akan terasa sepi. sepi..
saudara-saudara akan segera pulang juga ibu. tapi ibu tenang saja, ada yang akan tetap menemaniku..
dan satu hal lagi ibu, meski tetangga akan segera berhenti mendoakanmu di rumah, ananda tidak akan pernah berhenti mendoakanmu..
ananda yakin Allah SWT telah menyiapkan tempat terbaik untukmu disana. ibunda telah melimpahkan seluruh kasih sayangmu pada ananda, titipan Allah untukmu. 

Ya allah ya rabbi..
engkau yang maha pengasih
engkau yang maha pemurah
engkau yang menggenggam hati manusia
penguasa seluruh alam semesta
izinkan hambamu ini ya allah..
untuk kembali memohon kepadaMu
ya allah ya rabbi..
ampunilah dosa-dosa ibu hamba yang telah kembali kepadaMu
dia kembali kepadaMu setelah merasakan sakit dan kepayahan selama hidupnya.
ya allah ya rabbi..
hamba berharap rasa sakit itu menjadi kifarat untuk melunturkan dosa-dosanya..
lapangkanlah kuburnya ya allah..
terangilah kuburnya, tempatkan ia disisiMu di tempat yang baik.
ya allah ya rabbi.. ringankanlah siksa kuburnya, jauhkanlah ia dari api neraka, dan mudahkanlah jalannya menuju surgaMu.
ya allah ya rabbi..
hamba mohon, jangan jadikan kewajiban yang ia tinggalkan di dunia ini menjadi pemberat ia di alam sana..
ya allah ya rabbi..
sayangilah dia ya allah, sebagaimana dia menyayangi hamba selama ini,
ya allah ya rabbi.. satukanlah kembali hamba dengan ibunda di surgaMu kelak
ya allah ya rabbi
hanya kepadaMu hamba memohon dan hanya kepadaMu hamba menyembah
kabulkanlah do'a do'a hamba ya allah.. aamiin yaa allah yaa rabbal 'alanin..
teriring doa dan peluk rinduku untukmu ibu..

bandung, 27 september 2015

Ibu, 15 hari telah belalu sejak ibu pulang...
dan hari ini, ananda merindukanmu. teramat merindukanmu..
sekali lagi ananda melanggar keinginan ibunda. hari ini ananda menangis lagi.
ananda rindu ibu. rindu keberadaan ibu, rindu kebiasaan ibu.. 
ananda. sungguh. merindukanmu.

 bandung, 5 oktober 2015

Tidak ada komentar:

Posting Komentar