Minggu, 29 Maret 2015

Tentang Dia

_12 April 2014_

ya, dia memang baik
ya, aku memang kagum karena kebaikannya
ya, aku pikir aku mulai menyukainya
ya, aku memang harus siap2 utk resikonya

baginya aku hanya adik kecil yang tidak bsa diajak duduk bersama dan berdiskusi. karena pandanganku dan cara bersikapku berbeda. sudah kubilang, aku sudah lelah jika harus terus2an merasa lelah. aku ingin menghadapi dunia ini dengan gembira. tapi baginya itu seperti anak kecil.
tpi sekarang dia melakukan sesuatu yang aku fikir itu kekanak kanakan. ingin sekali aku berkata: sebenarnya, apa yang anda inginkan? sudah cukup sulit bagiku punya perasaan seperti ini. sepertinya kali ini pun bukan saatnya..

_20 Agustus 2014_

Jika anda bersama saya
mungkin itu mimpi yang terwujud,
mungkin doa ibu yang terkabul
mungkin harapan tersembunyi yang menjadi nyata

Saya mungkin tidak pernah dan mungkin tidak akan pernah mengatakan pada Anda
bahwa saya ingin atau saya suka
saya yakin itu hanya akan mengganggu Anda,

Benar, Anda bukanlah orang sempurna
dan Ya, saya hanya tahu Anda sedikit saja
tapi entah kenapa Anda selalu ada di setiap doa-doa ibu

Anda semacam tokoh fantasy yang mudah disukai
bukan karena ketampanan tapi dari cerita yang selalu terdengar baik
meski tidak satu pun dilebihkan

Jika Anda kemudian bisa menerka
tidakkah anda berkenan
menunjukkan bahwa anda tahu dan tidak membuat saya terlihat bodoh?

Jika anda berkenan, biarkan saya memiliki ini untuk anda
sampai tiba tuk menentukan
bersama siapa saya

meskipun itu jika anda..
ya, jika anda..

_30 September 2015_

tadi siang kita bertemu cukup sering ya.. anda duduk disamping saya dan kita banyak bicara. lalu anda selalu saja menyebut nyebut nama yang lain. utara atau selatan?
anda benar benar tidak tahu atau apa? jika anda tahu, tidak bisakah anda meresponnya? saya terlihat sangat bodoh. saya tidak ingin yang di utara ataupun selatan. tidak bisakah itu hanya anda? bukan, bersediakah jika orang itu anda?

_Catatan Tentangmu di suatu perjalanan_

jika saya membantu anda, itu karena saya ingin. karena itu anda.
ketika anda bilang: "kamu mau apa?"
saya bilang : "antar sampai depan kamar saja"
bukan itu. sungguh bukan itu yg hati saya bilang.
bagaimana jika saya bilang: "saya ingin memulai dengan anda, bisakah? apakah anda memiliki rasa yang sama dengan yang saya rasakan?"
hati saya memang kurang ajar, sudah berani berteriak seperti itu. tapi apalah daya, saya tidak bisa mendikte hati saya.
saya tahu anda bukan tidak ingin menemani, tapi anda tidak bisa. saya paham. anda memang orang yang selalu mempertimbangkan reaksi orang lain. saat ini, saya merasa bahwa saya sudah berbuat sangat bodoh. esoknya anda menelpon kan? andai anda tahu kalau saya tersenyum. saat itu saya tidak peduli lagi dengan pandangan teman2. apalagi di telepon itu anda mengajak saya melihat sunrise. meskipun anda tidak bermaksud hanya mengajak saya, tapi saya senang karena sayalah yang anda telepon. meskipun pada akhirnya kita batal melihat sunrise karena teman2 yang lain belum siap. terima kasih atas tawarannya. dan lagi lagi dengan bebalnya hati saya merasa ini terasa mulai berbeda.

sabtu minggu di pelabuhan ratu.
27-28 sept 2014.

bolehkah jika aku memiliki keinginan agar minimal kita tetap sedekat ini atau bahkan lebih?

_18 Oktober 2014_

bagi saya saat ini, anda terasa semakin menjauh. semakin sulit untuk dijangkau.
anda masih sangat menyulitkan. meskipun hati ini masih terasa baik, justru itu yg membuat saya khawatir. kapan hati ini akan berdebar lagi.
-saat senja yg penuh lelah-

_22 Oktober 2014_

2/10/14
malam kemarin, tahukah anda? saya teramat sangat merasa takut. karena ibu tiba2 saja muntah2 dan tubuhnya bergetar. saat itu hanya ada saya di rumah, tidak ada siapa2 lagi.. ketika saya merawat ibu, hati saya menyebut nama anda dan berkata saya butuh seseorang yang bisa saya pegang tangannya saat ini. bagaimanapun juga saya hanya seorang wanita yang lemah dalam hal seperti ini. kemudian esok harinya saya terpaksa cuti kerja karena ibu tidak berada dalam situasi yang bisa ditinggal sendiri. dan tahukah anda? sms anda sore itu seperti lolipop yang meredakan tangis anak kecil. saya juga mengatakan ketakutan sya dan anda menghibur-atau apakah itu disebut menasehati?-saya. tapi betapa tidak tahu sopan santunnya hati ini karena berani menanyakan apa maksud dari sms anda itu. apakah anda mengirim sms itu sebagai teman yang baik? atau teman yang sudah seperti saudara atau apakah saya bisa berharap yang lain.
terlepas dari semua itu, saya teramat sangat berterima kasih karena anda sudi mengirimkan kata kata penghibur. meskipun saya tidak dapat memegang tangan anda, tapi saya merasa anda sedang ada disini, disamping saya menepuk pundak saya dan tersenyum.

_24 Oktober 2015_

hari ini terasa mimpi. sore tadi saya, anda dan seorang teman makan bersama. ketika anda datang dan akan duduk, saya berfikir dimana anda akan duduk. disebelah saya atau diseberang saya. betapa nervousnya saya ketika ternyata anda duduk disebelah saya. kita berbincang tentang segala hal. terutama tentang pekerjaan. tentu saja, dimata saya anda semacam orang yang terlalu bertanggung jawab. saat pulang tiba, anda bilang lebih baik shalat maghrib terlebih dahulu. tapi ternyata mushalla itu penuh. dan alangkah terkejutnya saya, ketika anda menawarkan untuk mengantarkan saya pulang. adakah kata lain yang melebihi kata senang? jika ada, itulah perasaan saya saat itu. apalagi anda bilang akan shalat di rumah saya. saya semakin salah tingkah. malu mungkin iya. saya hanya merasa belum layak saja. saya masih peelu mengupgrade sebagian besar bagian dalam hidup saya. saya juga merasa khawatir dengan sikap orang tua saya pada akhirnya. orang tua saya terkadang menyalah artikan sesuatu. tapi anda mengubah fikiran anda pada menit terakhir. anda bilang takut merepotkan. tidak, sungguh bukan itu.. hanya saja, saya masih malu dengan situasi saya saat ini.
anda masih saja memastikan bahwa saya sudah dekat dari rumah. ketika saya tiba di rumah, saya bilang pada ibu. saya pulang diantar oleh anda. tahukah anda bagaimana reaksinya? beliau menangis. ya menangis. dan kembali menyebutkan nama anda dalam doanya. saya takjub karena meskipun beliau belum pernah bertemu dengan anda, beliau konsisten menyebutkan nama anda dalam setiap bait doanya. ini sungguh luar biasa..
dalam keadaan nervous saya (ketika tiba-tiba anda mengantarkan saya pulang) saya berfikir, apakah ini tanda bahwa anda memiliki perasaan yang sama seperti saya? atau justru karena anda menganggap saya hanya sekedar teman, anda jadi merasa bahwa seharusnya anda tidak merasa sungkan?
bagi saya pada akhirnya anda adalah teka-teki.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar